Friday, February 11, 2011

Mendakap Dingin Memeluk Embun

kata kata susur berbelit-belit
suara ditabur berputik berselit
anak gundik kian berhimpit
berhimpit mengapai putera tok selampit
sumpitnya mengena mereka tertarik

bila dia menabur janji...

getar bibir diangkat dijulang
dikunyah ditelan dek lidah tak bertulang
angkara nasfu semua terhidang
enak rasa bukan kepalang
dimamah diratah kembang mengenyang
habis manis sepah dibuang
kekadang tersentak insaf pulang ke sarang

simpul senyum melirik umpan
bergurau canda hiasan sopan 
mengheret bunga melayang ke awan
memaksa mahkota jadi tawanan
bertopengkan tampan lagak budiman
ligat beraksi persis si setan

pancaindera buat aku punya rasa
berputik cinta membuka pelbagai cerita 
tebing kasih mulai curam
dua hati kian seragam
sayang terjerat dek permainan alam
terpenjara ilmu terkurung iman 
bunga suci makin kurang siuman

berselerak dosa-dosa silam
memagari kotak-kotak dendam
usah dipegang jangan digenggam
melilit hati menuju jahanam
sulamkan lidah lilitkan Quran
teruskan perjalanan dakap akhir zaman

kunyahlah bara peganglah kilat
selongkar ilmu mencium berkat
goncangkan saja dunia
biar tepekik terlolong semua
biar bercumbu si tulang belikat

menarilah bersama perhiasanmu wahai teman
selagi mampu engkau pertahankan
liang kecil itu lebat dengan bosan

(ZARITH MOHAMED. UPSI)
11.2.2011